Sejarah Mesin Crane
Mesin crane diperkirakan ditemukan oleh manusia pada zaman Yunani Kuno sekitar tahun 515 SM itupun masih sebuah hipotesa yang dibuat oleh para arkeolog yang menemukan bebatuan yang memiliki coakan-coakan.
Sekitar tahun 400 SM, seorang penemu dari Yunani Kuno yaitu Aristoteles mempunyai ide yaitu Winch dan Pulley yang dapat diaplikasikan pada alat crane agar lebih efisien saat digunakan. Kombinasi dari kedua temuan tersebut telah diaplikasikan dalam pembangunan Kuil Parthenon.
Temuan dari bangsa Yunani Kuno itu pun kemudian diadopsi oleh Bangsa Romawi untuk dikembangkan menjadi lebih besar dengan desain yang lebih sederhana lagi agar lebih efisien dan diberi nama trispatos yang mampu mengangkat sebuah beban dengan berat 150 kg.
Namun pada abad itu alat ini belum terlalu populer. Hingga pada abad pertengahan, alat Treadwheel Crane mulai populer digunakan dalam pembangunan-pembangunan di Benua Eropa.
Ditambah lagi dengan Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan Amerika semakin membuat alat ini sering digunakan dan menjadi lebih populer. Tentunya akibat beban yang diangkat semakin berat, maka alat ini pun dikembangkan lagi dengan desain yang lebih besar, kuat dan ekonomis lagi dari sebelumnya.
Pada era moderen ini Crane menjadi alat wajib yang pasti ada dalam setiap pembangunan, entah itu pembangunan jalan, bendungan maupun bangunan. Dengan desain yang juga mengikuti perkembangan zaman seperti menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaganya yang digabungkan dengan sistem hidraulik dan sistem elektrik membuat mesin Crane di era sekarang menjadi lebih jauh lebih efisien lagi.
Cara Kerja Mesin Crane
Fungsi dari alat Crane ini sendiri adalah untuk memindahkan material berat atau ringan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Secara umum Crane dapat digolongkaan sebagai katrol hidrolik.
Cara kerja yang diusung dalam proses pemindahan dengan alat Crane ini yaitu dengan mengalihkan material yang ingin dipindahkan secara horizontal.
Lalu saat dirasa sudah di posisi yang tepat maka Crane akan menurunkan material tersebut perlahan lahan. Secara keseluruhan mekanisme crane adalah bergerak, mendongkrak, dan memutar 360 derajat.
Mesin Crane ini juga memiliki bagian-bagian yang membuat Crane bekerja dengan baik, yaitu :
- Working Arm : memiliki fungsi untuk mengangkat beban dengan kabel.
- Counter Weight : Fungsinya untuk menjaga keseimbangan Craine saat mengangkat beban yang berat.
- Hoist : ini merupakan bagian Crane yang berfungsi mengangkat beban secara vertikal.
- Trolley : kebalikan dari Hoist, bagian ini berguna untuk mengangkat beban secara horizontal.
- Sling : Sling ini merupakan kabel baja yang dikaitkan ke beban.
- Mast : fungsi dari bagian mast ini adalah untuk mengatur ketinggian dari Crane.
- Operator Cab : tempat sesorang dalam mengoperasikan alat Crane ini.
- Base Section : Bagian ini terletak paling bawah yang fungsinya untuk menahan beban Crane biasanya tertanam kedalam tanah.
- Slewing Unit : Berfungsi untuk memutar Crane 360 derajat.
- Tower Top : puncak dari Crane.
- Collar Frame : bagian ini merupakan sabuk yang terdapat pada setiap sambungan Crane agar lebih aman dalam penggunaanya.
- Climbing Frame : Merupakan tangga sebagai akses untuk menuju ke Operator Cabs dan biasanya berada di posisi yang tinggi.
Ternyata alat Crane yang kita lihat pada setiap pembangunan ini memiliki beberapa evolusi perkembangan dalam desain dan ukuran dari abad ke abad hingga menjadi Crane yang kita lihat di era moderen ini dengan cara kerjanya yang begitu efisien sehingga mesin Crane ini sangan membantu dalam dunia konstruksi. cukup sekian penjelasan dalam mengenal Mesin Crane terima kasih…
Web Referensi
https://equipina.com/mengenal-sejarah-crane-alat-berat-pertama-di-muka-bumi.
https://arparts.id/fungsi-crane-dan-cara-kerja-crane/.
https://www.ruanghse.com/2021/09/bagian-bagian-mobile-crane-fungsi-dan.html
